Kali ini saya akan berbicara tentang lagu-lagu/tembang-tembang jawa yang populer di masyarakat.
perkembangan lagu jawa di kalangan masyrakat sangat lah pesat seiring berkembang nya jaman,tembang-tembang jawa ini di populerkan melaui acara-acara atau ritual-ritual adat.
instrumen yang digunakan biasanya adalah instrumen jawa (tradisonal) atau sering di sebut gamelan dan kawan-kawan nya,
tembang-tembang jawa di gunakan para wali songo (penyebar agama islam) "baca untuk wali songo" untuk menyebarkan agama islam di jawa khusus nya.
mungkin sebagian orang mengira tembang jawa ini hanya sekedar lagi-lagu yang menghibur,tapi kalau kita kuak dan dalami lagu ini masut tujuan nya ada dan terselip di dalam nya,. bukan kah orang jawa itu sangat lah pintar??
Anda Penasaran?? sama saya juga, Hehehehe..
1. GUNDUL-GUNDUL PACUL
Berikut adalah lirik nya,..
"Gundul gundul pacul-cul, gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar…
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar…"
Sudah pada tau belum?
Ternyata lagu gundul-gundul pacul mempunyai filosofi yang cukup mendalam, Lagu Gundul Gundul Pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.
‘Gundul’ adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi ‘gundul’ adalah kehormatan tanpa mahkota.
‘Pacul’ adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.
‘Gundul pacul’ artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah ‘Papat Kang Ucul’ (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya, dengan makna sbb:
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.
"Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. ‘Gembelengan’ artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya."
Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan hal-hal sbb:
1. GEMBELENGAN (congkak/sombong).
2. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak).
3. GEMBELENGAN ( sombong hati).
4. WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan).
5. SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak
semoga cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya