ALL ABOUT GERMA SABDA

Sabtu, 21 Juni 2014

MAKNA TEMBANG GUNDUL-GUNDUL PACUL

siapa yang dulu sering banget menyanyikan TEMBANG GUNDUL-GUNDUL PACUL?
Kali ini saya akan berbicara tentang lagu-lagu/tembang-tembang jawa yang populer di masyarakat.

perkembangan lagu jawa di kalangan masyrakat sangat lah pesat seiring berkembang nya jaman,tembang-tembang jawa ini di populerkan melaui acara-acara atau ritual-ritual adat.

instrumen yang digunakan biasanya adalah instrumen jawa (tradisonal) atau sering di sebut gamelan dan kawan-kawan nya,

tembang-tembang jawa di gunakan para wali songo (penyebar agama islam) "baca untuk wali songo" untuk menyebarkan agama islam di jawa khusus nya.

mungkin sebagian orang mengira tembang jawa ini hanya sekedar lagi-lagu yang menghibur,tapi kalau kita kuak dan dalami lagu ini masut tujuan nya ada dan terselip di dalam nya,. bukan kah orang jawa itu sangat lah pintar??
Anda Penasaran?? sama saya juga, Hehehehe..

1. GUNDUL-GUNDUL PACUL

Berikut adalah lirik nya,..

"Gundul gundul pacul-cul, gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar…
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar…"

Sudah pada tau belum?
Ternyata lagu gundul-gundul pacul mempunyai filosofi yang cukup mendalam, Lagu Gundul Gundul Pacul ini konon diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.

‘Gundul’ adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi ‘gundul’ adalah kehormatan tanpa mahkota.

‘Pacul’ adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani.

‘Gundul pacul’ artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah ‘Papat Kang Ucul’ (4 yg lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya, dengan makna sbb:
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.

"Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. ‘Gembelengan’ artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya."

Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan hal-hal sbb:
1. GEMBELENGAN (congkak/sombong).
2. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak).
3. GEMBELENGAN ( sombong hati).
4. WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan).
5. SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak




                                                              





 semoga cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya

Senin, 16 Juni 2014

everlasting love "RAMA dan SHINTA"

kisah ini bercerita tentang kekuatan cinta kedua orang manusia. Shinta yang cantik jelita diculik oleh Rahwana dan dibawa ke kerajaan Alengka. Raksasa itu itu memang sangat memuja dan ingin memiliki Sinta. tapi sinta sudah bersuamikan Rama.
               setelah mencarai tahu, Rama menyerang kerajaan Alengka dibantu oleh Hanoman dan pasukan kera. Terjadilah pertempuran hebat. Rama berhasil membunuh Rahwana, dan Hanoman menjemput shinta untuk dipertemukan dengan Rama.

               tapi, Rama menolak Shinta, ia berpikir  Shinta nggak suci lagi. Shinta kecewa , dan untuk membuktikan kesetiaan kepada suaminya, ia menceburkan diri kekobaran api. Namun karena kesuciannya dan atas bantuan Dewa api , ia nggak terbakar dan selamat. Rama bahagia dan akhirnya menerima kembali jadi istrinya (◦'⌣')♥('⌣'◦)
 
 
 

 
 
sumber: http://fenisiayushidewinta.blogspot.nl/2011/12/everlasting-love-rama-dan-shinta.html
 
 

WAYANG SEMAR

siapa nih yang tau wayang "SEMAR" ?

sepertinya sudah pernah mendengar tapi tak tau apa itu wayang SEMAR .

nih sedikit informasi tentang semar.
semar adalah wayang yang dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama cerita tersebut, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Tentu saja peran Semar tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.

hayooo siapa temanya yang sering menjadi pelawak atau pelontar humor. hihihi #tunjuk-temanyaaaa..
ohh iya sampe mimin lupa menceritakan asal-usul wayang SEMAR yang diberi nama wayang SEMAR.? #yabegitulah.

berawal dari , MAYA adalah sebuah cahaya hitam. Cahaya hitam tersebut untuk menyamarkan segala sesuatu.
Yang ada itu sesungguhnya tidak ada.
Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan.
Yang bukan dikira iya.
Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru.
Maya, atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.
lah dari situlah SEMAR menjadi ada.
tidak hanya begitu semar mempunyai cerita pewayangan, Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa, ia diberi anugerah mustika manik astagina, yang mempunyai 8 daya, yaitu:
1. tidak pernah lapar
2. tidak pernah mengantuk
3. tidak pernah jatuh cinta
4. tidak pernah bersedih
5. tidak pernah merasa capek
6. tidak pernah menderita sakit
7. tidak pernah kepanasan
8. tidak pernah kedinginan

kedelapan daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun atau kuncung. Semar atau Ismaya, diberi beberapa gelar yaitu; Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswara, Batara Samara, Sanghyang Jagad Wungku, Sanghyang Jatiwasesa, Sanghyang Suryakanta. Ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri, atau alam kosong, tidak diperkenankan menguasi manusia di alam dunia..

yaa begitulah cerita singkat mengenai WAYANG SEMAR.

sumber:google

Kamis, 12 Juni 2014

MEMBENTUK RASA CINTA TERHADAP BUDAYA WAYANG

mengajarkan peneladankandan sikap positif kepada anak bukanlah hal yang mudah apalagi untuk mengenalkan wayang kepada mereka. Namun 80 anak siswa kelas TK hingga kelas ^ SDI Muhammadiah kabupaten nganjuk . kita terus berusaha mengenalkan budaya wayang kepada mereka dengan sabar dan penuh rasa cinta, serta keyakinan bahwa mereka kelak akan menjadi generasi bangsa yang cinta budaya.

kerja keras kita terbayar sudah. kini  siswa-siswi SDI muhammadiah dan SDN pesudukuh  kabupaten Nganjuk sangat berantusias dengan diadakannya seminar budaya dan pengenalan wayang yang telah kami laksanakan secara berkala di SD ,mereka juga telah mengenali karakter positif melalui peneladanan tokoh pendowo lima oleh mahasiswa PPNS melalui SEMINAR BUDAYA.

mahasiswa yang tergabung dalam kelompok program PKM-M ini memberikan pagelaran wayang sebagai media utama. mengapa demikian? karena jika kita tak mengunakan media wayang, wayang akan dilupakan akan budayaanya. bisa juga tak mengenal wayang. padahal wayang adalah salah satu budaya yang ada di indonesia.

mereka yang tergabung dalam PKM-M "Program Kreatifitas Mahasiswa dibidang Pengapdian Masyarakat ini adalah mahasiswa PPNS "politeknik perkapalan negeri surabaya" dari jurusan yang sama yaitu  Desain Manufakturing. fitria imatus S, Danang Hardianto, M.andi firmasyah, Fenisia Yushi dewinta, Obaja Edend Sentosa.

kami memberikan materi wayang yang dikemas semenarik mungkin agar pendengar mengerti isi materi tersebut. dan akhirnya hasil itupun tercapai saat kami memberikan kuis. "barang siapa yang bisa menjawab kami akan memberiakan hadiah". dan pada saat itulah banyak anak anak yang berantusias menjawab.

perjalanan kami tak cukup hingga disini, kami akan memperjuangkan hingga kejenjang yang lebih lanjut. semoga pemerintah melanjutkan program kami agar budaya indonesia tak dianggap sebelah mata atau dilupakan.







MENGENAL KARAKTER TOKOH PANDAWA LIMA

Banyak sekali karakter pewayangan yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, tapi tentunya yang berkarakter baik. baik Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.Pandawa lima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Berikut ini kita akan mengenal karakter tokoh pandawa lima :



YUDISTIRA
Yudistira memiliki nama kecilnya yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama. Yudistira memerintah di Kerajaan Amarta.

Karakter : Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi, suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Sifat lainnya yang menonjol adalah adil, sabar, jujur, taat terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. 


 BIMA
Bima dengan nama kecilnya Sena. Bima merupakan putra kedua Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala. Bima juga dijuluki Werkudara. Dalam pewayangan Jawa, Bima memiliki anak yaitu Gatotkaca, Antareja dan Antasena.

Karakter : Bima memililki sifat dan perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.
Ia juga memiliki sifat kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya   hatinya lembut,  setia pada satu sikap, tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.


ARJUNA

Arjuna dengan nama kecilnya Permadi. Arjuna merupakan putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Ia adalah ksatria cerdik dan gemar berkelana, gemar bertapa dan berguru menuntut ilmu. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran besar di melawan Kurawa. Arjuna dikenal juga dengan nama Janaka. Ia memimpin kerajaan di Madukara

Karakter : Arjuna memiliki sifat perwatakan cerdik pandai, pendiam, lemah lembut budinya,teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.
 
NAKULA
 
 
 Nakula dengan nama kecilnya Pinten. Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh.  
 Karakter : perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia.
 
 
SADEWA


Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen. Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. 

Karakter :perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia. 



*****dari berbagai sumber









MAHASISWA PPNS AJAK GENERASI MUDA SADAR BUDAYA

        untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Mahasiswa PPNS "Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya" mengajak siswa-siswi mulai dari SD , SMP dan SMK kabupaten nganjuk mencintai wayang melalui program "GERMA SABDA".
 "negara kita kaya akan seni wayang, tapi banyak generasi muda yang memandang sebelah mata bahkan tak mengenal. latar belakang yang memotivasi kami membuat program ini, "ujar ketua pelaksana.
program: GERMA SABDA,2014 fitria imatus,rabu 11/6)

        Menurutnya , kegiatan yang merupakan salah satu program kreativitas bidang pengapdian masyarakat (PKM-M) ini dikemas dalam 4 kali pertemuan yang dilaksanakan di SDI Muhammadiah;SDN Pesudukuh; SMPN Rejuso;SMKN 1 Nganjuk. Dalam pelaksanaan ini saya dibantu Empat rekan, yakni Danang H,M.andi F,Fenisia YD, Obaja ES , tuturnya.
 


Tujuan dari PKM-M ini adalah meningkatkan prestasi akademi dengan media pembelajaran wayang.
tidak hanya itu , tujuan yang kedua adalah meningkatkan rasa cintagenerasi muda terhadap budaya bangsa.
Mengapa demikian?

Pendidikan dasar dan menengah di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada masalah pembelajaran yang dinilai kurang berkarakter dan mencerminkan keribadian bangsa yang berbudaya. Hal ini di perparah dengan adanya peraturan – peraturan mentri yang menbatasi pembelajaran berbasis budaya khususnya budaya Jawa di dalam kurikulum di sekolah, sehingga anak-anak pada zaman sekarang sangat sedikit yang peduli dan sadar budaya. Sedangkan menurut riset membuktikan bahwa anak pada jenjang SD dan SMP pada rentang usia antara 6-15 tahun termasuk dalam tahapan konkret operasional. Dalam tahap ini, anak akan mengalami proses-proses penting seperti pengurutan, klasifikasi, decentering, reversibility, konservasi, dan penghilangan sifat egosentrisme. Semua proses tersebut dapat dilalui anak melalui pembelajaran yang berbasis vokasi dan lingkungannya. Selain itu, maraknya penggunaan media elektronik pada anak usia dini memperparah pelunturan budaya ( Bellen,2010)
Wayang merupakan salah satu media budaya yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa. Di berbagai tempat, wayang menjadi sebuah media dalam pembentukan komunitas. Hal tersebut menandakan bahwa wayang sudah menjadi salah satu media dalam rangka pembentukan identitas. Penerimaan wayang sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia juga telah menyebar di wilayah internasional. Namun dewasa ini, eksistensi wayang semakin tidak diminati oleh generasi muda bangsa karena kurangnya upaya pembiasaan bagi mereka sejak dini. Oleh karena itu kami berupaya untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda melalui media pembelajaran konkret didalam kelas sehingga siswa tidak hanya mengukir prestasi akademisnya saja tetapi juga pada akhirnya akan terbentuk sikap yang mau menghargai, toleransi, solidaritas, dan sosial yang tinggi terhadap sesama.